Tampilkan postingan dengan label Books. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Books. Tampilkan semua postingan

29 Juli 2009

Bolehkah Aku Memanggilmu Ayah?


Judul :

Bolehkah aku memanggilmu Ayah?

Pengarang :

Chichi Sukardjo

Penerbit :

Gema Insani, 2004

Tebal :

142 halaman




Segala rutinitas yang mengantarkan aku pada kesibukan mengurus karier, uang, dan kekuasaan (pekerjaan), boleh jadi telah mengeraskan hatiku. Terlebih lagi jabatanku di perusahaan yang semakin strategis dan menuntut tanggung jawab besar. Aku sadari juga ternyata itupun menjauhkan diriku dari nilai-nilai ukhrawi yang sejak kecil ditanamkan oleh kedua orang tuaku. Dan, ternyata di satu masa, hal-hal yang berbau agamis hilang begitu saja digulung menjauh dari relung kalbu.

Saat ini, aku sudah berkeluarga dengan dua orang putra-putri yang boleh kubanggakan. Kata orang aku tampan dan brilliant. Istriku wanita karier yang tidak saja cantik dan pintar, tapi juga lemah lembut keibuan. Pendeknya, rumah tanggaku dikaruniai kebahagiaan. Alhamdulillah...

Selama ini banyak hal-hal yang bersifat sosial diurus dengan baik oleh istriku. Bantuan untuk anak yatim, rumah jompo, anak cacat, pembangunan masjid, sekolah, dan lain-lain. O ya termasuk mengalokasikan dana dari gaji kami untuk zakat, kurban, infak, dan sedekah. Aku sih tinggal menerima laporan saja. Pokoknya tugas utamaku adalah mencari uang. Karena bukankah hanya dengan uang kita bisa menyelesaikan semua masalah?

Walau kadang-kadang istriku mengingatkan aku agar tidak terlalu keras bekerja. Aku cuman tersenyum kecut. Memangnya dari mana semua kemewahan bisa diperoleh kalau tidak bekerja keras? Dari mana semua kebutuhan hidup dapat diraih kalau bukan dengan uang?

Namun demikian, pandanganku soal materi lenyap begitu saja ketika sore itu aku menemani istriku menyantuni anak-anak yatim di sebuah panti asuhan di pinggiran kota Jakarta. Panti asuhan suram, kotor, dan penuh dengan anak-anak kurus, pucat, dan bau. Pakaian yang dikenakan mereka sudah tak layak pakai lagi. Mengapa sih istriku tidak mencari tempat santunan yang lebih bersih gitu? Yang anak-anaknya lebih manis-manis, bersih, dan beradab. Huhh... tahu begini malas deh aku nganterin!

Saat itu, acara kami bersilaturrahmi di panti asuhan sudah hampir selesai. Semua anak sudah dibagikan pakaian baru, perlengkapan sekolah, dan sejumlah buku cerita dan majalah anak-anak. Makanan, minuman, serta sejumlah uang tunai yang dititipkan kepada ibu asrama cukup untuk konsumsi sebulan panti.

Aku bersiap-siap hendak ke mobil, ketika seorang anak perempuan sebaya Salsabilla, putriku berusia tujuh tahun, takut-takut mendekatiku.

”Om....” tanyanya ragu.

”Ya, ada apa sayang?” aku mencoba ramah. Kulihat dia tidak seperti anak lainnya. Kulitnya sawo matang bersih dan wajahnya cantik. Matanya yang berbinar menunjukkan kecerdasan dan kemurnian hati.

”Om, bolehkah saya meminta sesuatu?”

”Mau minta apa lagi?” jawabku terdengar agak ketus. Aku kaget juga mendengarnya.

”Eh.... ee, maksud Om, apa lagi yang kamu butuhkan?” kucoba memperbaiki diri saat kulihat bola matanya mulai digenangi air mata.

”Bo-bolehkan sasa-saya minta se..se..suatu?” tanyanya terbata dengan suara nyaris hilang diembus angin.

”Tentu saja boleh, Sayang. Mau boneka Barbie?” aku teringat Salsa yang mengoleksi lengkap dengan rumah, pakaian, dan pernik-pernik lainnya. Tapi gadis kecil ini menggelengkan kepala.

”Hmmm..., sepatu baru mungkin?” aku mencoba mulai bermain teka-teki. Dia masih tetap menggeleng.

”Atau sebuah sepeda mini?” Tapi tetap saja dia menggeleng. Aku jadi kesal. Mau minta apa sih? Uang barangkali, omelku dalam hati.

”Apa Om enggak marah?” tanyanya takut-takut. Aku menggeleng menyejajarkan pandanganku dengan matanya sambil memegang kedua bahunya.

”Katakan sayang, mau minta apa?”

”Mmm, mmm, bolehkah saya memanggil Om, ayah?” tuturnya dengan penuh keraguan. "Saya, saya tidak pernah punya ayah. Kata Ibu Tien, kepala panti, Bapak mati ditabrak kereta api waktu saya masih di dalam perut Emak. Saya kepingin sekali punya ayah. Bolehkah saya memanggil Om, ’Ayah’?”

Duhai Allah... ada apa ini? Mengapa seorang anak panti tidak tertarik dengan benda-benda mahal yang kutawarkan kepadanya? Dia hanya ingin memanggilku Ayah. Aku tak pernah menangis. Kehidupan yang keras telah mengajariku lupa menitikkan air mata, pun saat shalat yang hanya sekali-sekali kulakukan. Itu pun saat Ramadhan dan berbuka puasa bersama para relasi dan kerabat.

Tapi saat ini hatiku terguncang hebat. Allah SWT secara telak mengalahkanku. Astaghfirullah al’-azhiim... Kupeluk dia erat-erat, ”Tentu saja sayang, kamu boleh memangilku Ayah”.

”Betul?” wajahnya menyiratkan rasa tidak percaya namun bahagia. Kami berpelukan beberapa saat.

”Ayah, bolehkah saya minta satu lagi?” aku mengangguk.

”Bolehkah saya minta foto Ayah, Ibu, dan Kakak-kakak? Saya akan kasih lihat teman-teman di sekolah bahwa saya juga punya keluarga sama seperti mereka. Boleh?”


***


thanks to Aa atas hadiah bukunya :puppyeyes::puppyeyes::puppyeyes:



Regards,

-Nina-

04 Mei 2009

'Bedah Buku Di Atas Sajadah Cinta (2)'

Posting kali ini masih membahas buku ‘Di Atas Sajadah Cinta’ karangan Kang Abik. Berhubung sekarang saya lagi kangen sama Ibu (soalnya kemarin cuma bisa ketemu sebentar), jadi ceritanya tentang Ibu saja ya… hehehe…

Well, cerita ini sebenarnya sangat familier sekali buat saya, mungkin bagi teman-teman juga. Sebelum baca di buku ini, cerita ini sudah pernah saya dengar di bangku SD (kalo ga salah ingat). Judulnya : Surga di Telapak Kaki Ibu.

Here is the story…..

Suatu hari, Rasulullah SAW sedang berkumpul bersama sahabatnya di Masjid. Tiba-tiba datang seorang laki-laki dan mengatakan “Assalamu’alaikum!”.
Rasulullah dan para sahabat spontan menjawab, “Wa’alaikumussalam wa wahmatullah!”.
“Duhai Rasulullah, Abdullah bin Salam sakit keras dan sedang sekarat menjemput maut. Dia memanggilmu!” kata lelaki itu. Mendengar itu Rasulullah langsung bangkit.
“Bangkitlah kalian semua, mari kita tengok saudara kita!” ajak Rasulullah pada para sahabatnya. Sampai disana Abdullah bin Salam terbaring tak berdaya, nafasnya tersengal-sengal. Melihat itu Rasulullah mendekat dan membimbing Alqamah mengucapkan syahadat, “Abdullah, ayo ucapkan Lailahaillallah Muhammadurrasulullah!”
Beliau mengucapkan kalimat itu pada telinga Abdullah bin Salam tiga kali tapi Abdullah bin Salam tidak bisa mengucapkannya. Mulutnya seperti dikunci.

La haula wala quwwata illa billahil ‘aliyyil adhim!” kata Rasulullah SAW.
“Bilal, pergilah ke tempat istrinya dan tanyakan padanya apa yang telah diperbuat Alqamah selama di dunia dan apa pekerjaannya!” perintah Rasul pada Bilal. Bilal langsung pergi menemui istri Abdullah. Istrinya mengatakan, “Selama hidup bersamanya aku tidak pernah melihat dia meninggalkan shalat bersama Rasulullah. Hampir setiap hari ia memberikan sedekah. Tapi ia sedikit punya masalah dengan Ibunya”. Bilal lalu kembali menemui Rasul dan mengabarkan apa yang dikatakan Abdullah.
Rasulullah langsung bersabda, “Bawalah Ibunya kemari!”.

Bilal langsung bergegas untuk menemui Ibu Abdullah bin Salam. Sampai disana Ibunya bertanya, “Ada apa engkau kemari?”.
“Anakmu Abdullah sedang sekarat menjemput kematiannya. Aku datang kemari untuk memintakan maaf atas kesalahan kalian berdua dan memperbaiki hubungan kalian,” kata Bilal.
“Aku tidak memafkan kedurhakaannya. Ia telah menyakitiku. Aku tidak akan memaafkannya di dunia maupun di akhirat!” jawab Ibunya tegas.

Bilal lalu kembali menghadap Rasulullah dan menceritakan segala yang dikatakan Ibu Abdullah bin Salam. Mendengar keterangan itu, Rasulullah bersabda,
“Umar, Ali, kalian berdua kembalilah ke tempat Ibunya dan bawa dia kemari!”.
Tanpa bicara, kedua sahabat utama itu langsung berangkat ke rumah Ibu Abdullah bin Salam. Sampai disana, sang Ibu bertanya,
“Wahai Umar dan Ali, ada apa kau datang kemari?”
“Wahai Ibu, Rasulullah SAW memanggilmu.” jawab Umar.
“Untuk apa beliau memanggilku?” kata sang Ibu.
“Nanti kau juga akan tahu, yang penting ikutlah kami menemui Rasulullah SAW.” tukas Umar.

Mereka bertiga akhirnya sampai di hadapan Rasulullah SAW yang berada di dekat Abdullah bin Salam yang sedang menanti detik-detik kematiannya. Rasulullah SAW berkata,
“Wahai Ibu, lihatlah anakmu yang sedang diambang kematian! Maafkanlah dia.”
“Aku tidak akan memaafkannya, baik di dunia dan di akhirat.” Kata sang Ibu.
“Maafkanlah. Apa kau tidak kasihan padanya, dia sampai tidak bisa mengucapkan dua kalimat syahadat!” kata Rasulullah.
“Bagaimana aku akan memaafkannya? Dia memukulku dan mengusirku dari rumahnya karena mementingkan istrinya.” Sang Ibu bersikukuh tidak mau memaafkan dosa anaknya.
Lalu Rasulullah memerintahkan para sahabat mengumpulkan kayu bakar dan menumpuknya di samping Abdullah.
“Untuk apa Rasulullah?” tanya sang Ibu.
“Untuk membakar anakmu! Karena kau tak mau memaafkan dia” jawab Rasulullah.
Melihat anaknya akan dibakar hidup-hidup, hati Ibu Abdullah bin Salam akhirnya luluh.
“Baiklah, demi kebenaran risalahmu duhai Rasulullah, aku memaafkan kesalahan putraku”.

Setelah itu Rasulullah mendekati Abdullah bin Salam dan berkata, “Abdullah, ucapkanlah syahadat!”
Mulut Abdullah lalu berkomat-kamit mengucapkan dua kalimat syahadat dengan jelas. Setelah itu ruhnya berpisah dari tubuhnya.
Inna lillahi wa inna ilahi rajiun!” ucap Rasulullah dan para sahabat. Setelah itu jenazah Abdullah dimandikan, dikafani, dan dishalati. Di Masjid Rasulullah bersabda,
“Wahai kaum muslimin sekalian ingatlah, orang yang mementingkan istrinya dan menyia-nyiakan Ibunya sehingga Ibunya tidak ridha padanya akan terancam mati tidak bersyahadat.”

***

Begitulah, betapa pentingnya berbakti kepada kedua orang tua, terutama kepada Ibu yang telah susah payah mengandung dan melahirkan ke dunia. Dalam sebuah hadits bahkan Rasulullah SAW bersabda, “Surga berada di telapak kaki Ibu.”
Kisah di atas berdasarkan hadits yang diriwayatkan Ali bin Abi Thalib ra. Dalam riwayat yang lain, nama sahabat yang wafat dan nyaris dibakar oleh Rasulullah SAW itu adalah “Alqamah”.


Dedicated to my beloved Mom
PS : May she always be under His loving care.. I love you, Mom..

Posted : May 4th 2009
Regards,

-Nina-

25 Maret 2009

‘Bedah Buku Di Atas Sajadah Cinta'


Posting kali ini adalah tentang sebuah buku berjudul “Di Atas Sajadah Cinta” karangan Habiburrahman El Shirazy atau biasa dikenal dengan sebutan Kang Abik.

Buku ini terdiri dari 38 cerita pendek, ya semacam Buku Chicken Soup For The Soul. Satu buku tapi memuat banyak cerita yang bervariasi, seperti layaknya sup ayam yang berisi berbagai macam isian.

Ada beberapa cerita yang mengena di hati saya, salah satunya cerita yang berjudul “Buah Cinta Berasas Takwa”. It was one of the beautiful love stories I ever read.

Bagaimana ceritanya? Here is the story…..


*-*-*-*-*


Inilah kisah indah percintaan seorang tabi’in mulia. Namanya Mubarak.

Dulu, Mubarak itu seorang budak. Tuannya memerdekakannya karena keluhuran pekerti dan kejujurannya. Setelah merdeka, ia bekerja pada seorang yang kaya raya yang memiliki kebun delima yang cukup luas. Ia bekerja pada sebagai penjaga kebun itu. Keramahan dan kehalusan tutur sapanya, membuatnya disenangi teman-temannya dan penduduk di sekitar kebun.

Suatu hari pemilik kebun itu memanggilnya dan berkata,

“Mubarak, tolong petikkan buah delima yang manis dan masak!”

Mubarak seketika itu bergegas ke kebun. Ia memetikkan beberapa buah dan membawanya pada Tuannya. Majikannya mencoba delima itu dengan penuh semangat. Namun apa yang terjadi, ternyata delima yang dipetik Mubarak rasanya kecut dan belum masak. Ia mencoba satu per satu dan semuanya tidak ada yang manis dan masak.

Pemilik kebun itu gusar dan berkata, “Apakah kau tidak bisa membedakan mana yang masak dan yang belum masak? Mana yang manis dan yang kecut?”

“Maafkan saya Tuan, saya sama sekali belum pernah merasakan delima. Bagaimana saya bisa merasakan yang manis dan yang kecut,” jawab Mubarak.

“Apa? Kamu sudah sekian tahun bekerja di sini dan menjaga kebun delima yang luas yang telah berpuluh kali panen ini dan kau bilang belum merasakan delima. Kau berani berkata seperti itu!”. Pemilik kebun marah merasa dipermainkan.

“Demi Allah, Tuan. Saya tidak pernah mencicipi satu butir buah delima pun. Bukankah Anda hanya memerintahkan saya menjaganya dan tidak memberi izin pada saya untuk mencicipinya?” Lirih Mubarak.

Mendengar ucapan itu Pemilik kebun itu tersentak. Namun ia tidak langsung percaya begitu saja. Ia lalu pergi bertanya kepada teman-teman Mubarak. Teman-temannya mengakui tidak pernah melihat Mubarak makan buah delima. Juga para tetangganya.

Seorang temannya bersaksi, “Ia orang yang jujur, selama ini tidak pernah bohong. Jika ia tidak pernah makan satu buah pun sejak bekerja disini berarti itu benar.”

***

Kejadian itu benar-benar menyentuh hati sang pemilik kebun. Diam-diam ia kagum dengan kejujuran pekerjanya itu. Untuk lebih meyakinkan dirinya, ia kembali memanggil Mubarak.

“Mubarak, sekali lagi, apakah benar kau tidak makan satu buah pun selama menjaga kebun ini?”

“Benar, Tuan.”

“Berilah alasan yang bisa aku terima!”

“Aku tidak tahu apakah Tuan akan menerima penjelasanku apa tidak. Saat pertama kali datang untuk bekerja menjaga kebun ini, Tuan mengatakan tugasnya hanya menjaga. Itu akadnya. Tuan tidak mengatakan aku boleh merasakan delima yang aku jaga. Selama ini aku menjaga agar perutku tidak dimasuki makanan yang syubhat apalagi yang haram. Bagiku karena tidak ada izin yang jelas dari Tuan, maka aku tidak boleh memakannya.”

“Meskipun delima yang jatuh ke tanah, Mubarak?”

“Ya, meskipun delima yang jatuh ke tanah. Sebab itu bukan milikku, tidak halal bagiku. Kecuali jika pemiliknya mengizinkan aku boleh memakannya.”

Kedua mata pemilik kebun itu berkaca-kaca. Ia sangat tersentuh dan terharu. Ia mengusap air matanya dengan sapu tangan an berkata,

“Hai Mubarak, aku hanya memiliki seorang anak perempuan. Menurutmu aku mesti mengawinkan dengan siapa?”

Mubarak menjawab,

“orang-orang Yahudi mengawinkan anaknya dengan seseorang karena harta. Orang Nasrani mengawinkan karena keindahan. Dan orang Arab karena nasab dan keturunan. Sedangkan orang Muslim mengawinkan anaknya pada seseorang karena melihat iman dan takwanya. Anda tinggal memilih, mau masuk golongan yang mana? Dan kawinkanlah putrimu dengan orang yang kau anggap satu golongan denganmu.”

Pemilik kebun berkata, “Aku rasa tidak ada orang yang lebih bertakwa darimu.”

Akhirnya pemilik kebun itu mengawinkan putrinya dengan Mubarak. Putri pemilik kebun itu ternyata gadis cantik yang salehah dan cerdas. Ia hafal kitab Allah dan mengerti Sunnah Nabi-Nya. Dengan kejujuran dan ketakwaan, Mubarak memperoleh nikmat yang agung dari Allah SWT. Ia hidup dalam surga cinta. Dari percintaan pasangan mulia itu lahirlah seorang anak laki-laki bernama “Abdullah”. Setelah dewasa anak ini dikenal dengan sebutan “Imam Abdullah bin Mubarak” atau “Ibnu Mubarak”, seorang ulama di kalangan tabi’in yang sangat terkenal. Selain dikenal sebagai ahli hadits, Imam Abdullah bin Mubarak juga dikenal sebagai ahli zuhud. Kedalaman ilmu dan ketakwaannya banyak diakui ulama pada zamannya.

*-*-*-*-*

Ada perkataan Mubarak yang membuat saya terenyuh, yaitu : “Ya, meskipun delima yang jatuh ke tanah. Sebab itu bukan milikku, tidak halal bagiku. Kecuali jika pemiliknya mengizinkan aku boleh memakannya.”.

Betapa tangguhnya ia memegang sebuah amanah…

Semoga masih banyak Mubarak-Mubarak lain di dunia ini… dan semoga kita termasuk diantaranya… Aamiin….


Regards,

-Nina-

09 Februari 2009

‘Bedah Buku’ Part 3

Masih seperti posting sebelum-sebelumnya, saya masih akan membahas tentang sebuah buku yang berjudul “Keajaiban Al-Quran Dalam Telaah Sains Modern” karangan Dr. Zakir Naik dan dr. Gary Miler. Poin-poin yang akan dibahas, yaitu : Ilmu Hewan, Pengobatan, dan Ilmu Janin. Here’re they…..


7. Ilmu Hewan

Salah satu contohnya yaitu gaya hidup dan komunikasi semut.


Coba deh kita renungkan ayat Al-Qur’an berikut :

Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan burung lalu mereka diatur dengan tertib (dalam barisan).” (QS. An-Naml: 17).

Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seorang semut : Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak terinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari.” (QS. An-Naml : 18)

Di masa lampau, boleh jadi orang-orang mengejek Al-Qur’an, serta mengambilnya sebagai dongeng pengantar tidur bahwa semut-semut bertemu satu sama lain dan berkomunikasi menggunakan pesan-pesan canggih. Nah, nowadays, penelitian menunjukkan kepada kita adanya fakta-fakta seputar gaya hidup semut yang tidak dikenal sebelumnya oleh manusia. Penelitian menunjukkan bahwa binatang atau serangga yang bergaya hidup serupa dengan gaya hidup manusia adalah semut. Ini dapat dilihat dari penemuan mengenai semut yaitu sebagai berikut :

  • Semut-semut menguburkan semut yang mati dengan cara yang sama seperti manusia.
  • Semut memiliki suatu sistem pembagian kerja yang canggih. Mereka juga memiliki manajer, para pengawas, penjaga, para pekerja, dan lain-lain. Subhanallah, hebat juga ya mereka….
  • Sekali-sekali diantara mereka (semut-semut) mengadakan pertemuan untuk berkomunikasi.
  • Mereka memiliki satu metode komunikasi yang maju diantara mereka.
  • Mereka menjaga pasar secara teratur serta saling bertukar barang-barang.
  • Mereka menyimpan cadangan makanan (berupa biji-biji) untuk periode yang lama di musim dingin. Dan jika biji mulai tumbuh tunas, mereka memotong akarnya seolah-olah mereka mengerti bahwa jika mereka membiarkan akarnya tumbuh, biji itu akan busuk. Selain itu, jika biji-biji yang disimpan basah karena hujan, mereka membawa biji-biji itu ke luar untuk dijemur di bawah sinar matahari. Kemudian setelah kering, mereka mengambil kembali seolah-olah mereka mengetahui bahwa kelembaban akan menyebabkan pertumbuhan akar yang bisa mengakibatkan biji-biji itu membusuk.

8. Pengobatan

Contohnya yaitu madu yang mempunyai sifat menyembuhkan. Berikut penjelasannya:


Lebah mengasimilasi sari buah dari berbagai jenis bunga dan buah serta membentuk madu di dalam tubuhnya yang disimpan dalam sel-selnya dari lilin.
Fakta tentang manfaat madu ini telah ada di Al-Quran 1400 tahun yang lalu dalam ayat berikut:

Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang Telah dimudahkan (bagimu) dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikikan.” (QS. An-Nahl:69).

Kini kita menyadari bahwa madu memiliki sifat menyembuhkan dan juga sebagai anti septik Orang Russia menggunakan madu untuk menutup luka mereka pada Perang Dunia II. Madu membuat luka tersebut mempertahankan kelembaban dan akan meninggalkan bekas luka berupa goresan yang sangat kecil.
Karena densitas madu, jamur atau bakteri tidak akan berkembang pada luka tersebut. Seseorang yang menderita alergi pada jenis tumbuhan tertentu, dapat diberikan madu dari tanaman tersebut sehingga mengembangkan hambatan untuk alergi. Madu kaya akan fruktosa dan vitamin K. Jadi, pengetahuan dalam Al-Qur’an mengenai madu, asal-muasal dan kekayaannya, sudah lebih dulu diungkapkan……

9. Ilmu Janin
Contohnya yaitu : manusia diciptakan dari nuftah (kuantitas cairan).
Al-Qur’an menyebutkan tidak kurang dari sebelas kali bahwa manusia diciptakan dari nuftah yang berarti suatu kuantitas zat cair yang tinggal setelah pengosongan cawan. Ini termasuk di dalam beberapa ayat Al-Qur’an termasuk surat Al-Hajj ayat 5 dan surat Al-Mu’minun ayat 13.

Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), Maka (ketahuilah) Sesungguhnya kami Telah menjadikan kamu dari tanah, Kemudian dari setetes mani, Kemudian dari segumpal darah, Kemudian dari segumpal daging yang Sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar kami jelaskan kepada kamu dan kami tetapkan dalam rahim, apa yang kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, Kemudian kami keluarkan kamu sebagai bayi, Kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan diantara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) diantara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah dahulunya Telah diketahuinya dan kamu lihat bumi ini kering, Kemudian apabila Telah kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-umbuhan yang indah.“ (QS. Al-Hajj:5).

Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).” (Al-Mu’minuun:13).

Baru-baru ini, para ilmuan menetapkan bahwa hanya satu dari rata-rata tiga juta sperma dibutuhkan untuk membuahi indung telur. Ini berarti bahwa hanya sepertiga dari ke sejuta atau 0,00003 % dari jumlah sperma diperlukan untuk memfertilisasi.

Contoh lain: Janin yang dilindungi oleh tiga selubung kegelapan.






Dia menciptakan kam seorang diri, Kemudian dia jadikan daripadanya isterinya dan dia menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari binatang ternak, dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan yang mempunyai kerajaan, tidak ada Tuhan selain Dia; Maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?.” (QS. Az-Zumar:6).

Menurut Prof. Keith Moore tiga selubung kegelapan ini dalam Al-Qur’an mengacu pada :
- Dinding abdominal muka dari ibu.
- Dinding kandungan.
- Selaput amnio-korinoik


Ya, itulah sedikit informasi tentang ilmu janin. Masih banyak ayat Al-Qur’an yang membahasnya, yaitu :
QS. Al-Insaan : 2, QS. An-Najm: 45-46, QS. Al-Qiyaamah : 37-39, QS. Al-Mu’minuun : 14, QS. Al-Infithaar : 7-8..
(baca sendiri ya… hehehe….)
Ngomong-ngomong soal ilmu janin, saya jadi teringat Ibu…. Hadits mengatakan bahwa “Surga ada di telapak kaki Ibu”. Ternyata perjuangan seorang Ibu untuk melahirkan kita begitu besar ya…. Selama 9 bulan kita di kandungan. Selama itu juga, proses yang menakjubkan terjadi disana….

***

Alhamdulillah, akhirnya buku ini bisa saya selesaikan juga. Kini tibalah saatnya saya membuat kesimpulan, hehehe…. Here is the conclusion…
Bukti-bukti ilmiah dari Al-Qur’an membuktikan dengan jelas asal-muasal Ketuhanan. Tidak ada manusia yang bisa menghasilkan sebuah buku 1400 tahun yang lalu untuk ditemukan oleh manusia berabad-abad kemudian. Al-Qur’an merupakan sebuah buku “tanda-tanda” yang mengundang manusia untuk menyadari tujuan dari keberadaannya di atas bumi dan untuk hidup selaras dengan alam. Al-Qur’an sesungguhnya merupakan pesan dari Allah Sang Pencipta, Sang Penjaga Kehidupan alam semesta yang berisi petunjuk yang lengkap tentang hidup bagi manusia…. Siapa lagi yang dapat memberi petunjuk selain Allah SWT ?

***

Sebelum menutup topik ini, marilah kita renungkan ayat berikut:

Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan lautan (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh lautan (lagi) setelah (kering)nya, niscaya tidak akan ada habis-habisnya (dituliskan) kalimat-kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana”. (QS. Luqman (31): 27).

Ya, begitu banyak ilmu Allah…. Semur hidup kita juga jelas tidak akan sanggup mempelajari semuanya… Tetapi, semoga dengan usaha untuk mempelajari sedikit dari semua itu, bisa membuat kualitas keimanan kita meningkat dan kita jadi lebih mencintai Sang Pencipta… Karena mengkaji firman-firman- Nya adalah tugas kita para manusia, sebagai khalifah di muka bumi ini…. :)
Maha Suci Allah, Tuhan Semesta Alam….
Semoga tulisan ini bermanfaat.....

Regards,

-Nina-

'Bedah Buku' Part 2

Masih seperti postingan sebelumnya, I still want to talk about this book : Keajaiban Al-Qur’an Dalam Telaah Sains karangan Dr. Zakir Naik dan dr. Gary Miler. Kalo kemarin saya sudah bahas tentang astronomi, ilmu fisika, dan geografi, sekarang poin-poin yang mau saya bahas disini adalah tentang geologi, oseanologi, dan ilmu tumbuh-tumbuhan.
Here are they…. :)

4. Geologi

Dalam ilmu Geologi baru-baru ini, gejala dari ‘lipatan’ ditemukan suatu fakta. Lipatan tersebut menjadi unsur pembentuk rangkaian pegunungan. Lapisan kulit tempat kita tinggal (Bumi) berbentuk seperti cangkang yang kuat, sementara lapisan-lapisan yang lebih dalam bersifat panas dan cair. Dan ya, lapisan seperti itu jelas tidak ramah kepada bentuk kehidupan apapun (siapa yang bisa bertahan hidup di lingkungan sepanas itu?). Ini juga diketahui bahwa kestabilan pegunungan itu terhubung dengan gejala tentang lipatan. Karena itu merupakan lipatan yang mendasari pembebasan pegunungan.
Para ahli geologi menunjukkan bahwa jari-jari Bumi adalah sekitar 3,750 mil dan lapisan bumi sangat tipis, berkisar antara 1 sampai 30 mil. Nah, karena kulit bumi itu sangat tipis, besar kemungkinan akan terjadi pergeseran. Sehingga, pegunungan itu bagaikan pasak (atau patok tenda) yang memegang lapisan bumi dan memberinya kestabilan.

Berikut ayat Al-Quran yang menjelaskan hal tersebut :
Bukankah kami Telah jadikan bumi itu sebagai hamparan?.” (QS. An-Naba’:6).
Dan gunung-gunung sebagai pasak?.” (QS. An-Naba’:7)

Dalam buku “Bumi” yang dikarang oleh Frank Press digambarkan bahwa gunung disuatu bentuk baji itu sebagai bagian kecil dari keseluruhan akarnya yang sangat kokoh di dalam bumi. Pegunungan berperan sangat penting dalam menstabilkan lapisan kulit bumi. Al-Qur’an sudah dengan jelas menyebutkan fungsi pegunungan dalam mencegah bumi dari getaran.

Dan Telah kami jadikan di bumi Ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka dan Telah kami jadikan (pula) di bumi itu jalan-jalan yang luas, agar mereka mendapat petunjuk.” (QS. Al-Anbiyaa’:31).

5. Oseanologi


Contohnya yaitu tentang kegelapan di Kedalaman Samudera.
Prof. Durga Rao adalah seorang ahli dalam bidang Geologi Kelautan yang sekaligus seorang professor di Universitas King Abdul Azziz di Jeddah. Beliau diminta menafsirkan ayat Al-Qur’an berikut:
Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang diatasnya ombak (pula). Diatasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barangsiapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah, tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun.” (QS.An-Nuur:40)

Prof. Durga Rao mengatakan bahwa para ilmuan sekarang hanya mampu mengkonfirmasikan dengan bantuan peratan modern bahwa ada kegelapan di kedalaman samudera. Manusia tidak dapat menyelam tanpa bantuan di dalam air lebih dari 20 sampai 30 meter, dan tidak bisa bertahan hidup di daerah-daerah laut yang dalam pada suatu kedalaman lebih dari 200 meter.
Ayat ini tidak mengacu pada semua laut karena tidak setiap laut dapat digambarkan sebagai kumpulan lapisan kegelapan atas yang lain. Hal ini ditunjukkan terutama pada suatu laut dalam atau samudera yang dalam. Al-Qur’an menerangkan, “kegelapan di samudera yang sangat dalam”. Lapisan-lapisan kegelapan di suatu samudera yang disebabkan dua hal, yaitu :
Sinar cahaya terdiri dari 7 warna, yaitu : violet, indigo, biru, hijau, kuning, orange, dan merah (VIBGYOR). Sinar terang alami membias karena menyentuh air. Sekitar 10 sampai 15 meter di bawah permukaan air, menyerap warna merah. Nah, maka dari itu, jika seseorang menyelam pada 25 meter di bawah air dan terluka, ia tidak akan bisa melihat warna darahnya karena warna merah tidak menjangkau kedalaman ini.
Dengan cara yang sama sinar orange juga diserap pada kedalaman 30-50 meter , kuning pada 50 sampai 100 meter, hijau pada 100 sampai 200 meter, dan akhirnya biru diluar 200 meter, violet dan indigo diatas 200 meter.
Karena penghilangan yang berurutan dari warna, satu lapisan setelah yang lain, samudera semakin menjadi lebih gelap, yaitu kegelapan berlangsung berlapis-lapis dari terang. Dan dibawah 1000 meter, ada kegelapan lengkap.
Sinar matahari diserap oleh awan-awan yang pada gilirannya menyebar sinar cahaya, dengan begitu menyebabkan suatu lapisan dari kegelapan di bawah awan. Ini adalah lapisan pertama dari kegelapan. Ketika sinar cahaya menjangkau permukaan samudera, mereka dicerminkan oleh permukaan gelombang yang memberinya tampilan yang berkilauan. Oleh karena itu ombak mencerminkan cahaya dan menyebabkan kegelapan. Cahaya yang tidak dipantulkan menembus ke dalam dari samudera. Sehingga, sumudera mempunyai dua bagian, yaitu: permukaan yang ditandai oleh cahaya dan kehangatan dan kedalaman yang ditandai oleh kegelapan. Permukaan ini lebih lanjut terpisah dari bagian samudera oleh ombak. Ombak bagian dalam menutup perairan yang dalam dari laut-laut dan samudera karena perairan yang dalam mempunyai densitas yang lebih tinggi disbanding perairan diatas mereka. Kegelapan dimulai di bawah ombak bagian terdalam. Bahkan ikan dalam kegelapan samudera tidak bisa melihat.

Al-Qur’an menyebutkan dengan tepat, “kegelapan di suatu samudera yang dalam sangat banyak diliputi dengan ombak yang dikalahkan ombak.”. Dengan kata lain, diatas ombak ini ada lebih banyak tipe-tipe ombak, yaitu : yang ditemukan di permukaan samudera.
Ayat Al-Quran melanjutkan, “yang dikalahkan oleh (kegelapan) awan-awan; kegelapan dari kedalaman, satu diatas yang lain.” Awan-awan ini seperti yang dijelaskan merupakan perintang satu diatas yang lain yang menyebabkan kegelapan oleh absorbsi warna pada tingkat yang berbeda.

***

Prof. Durga Rao menyimpulkan dengan mengatakan, “1400 tahun yang lalu seorang manusia yang normal tidak bisa menjelaskan gejala ini dengan sangat detil. Dengan demikian, informasi ini datang dari sumber yang gaib.” Segala Puji Bagi Allah, Tuhan Semesta Alam…..

6. Ilmu tumbuh-tumbuhan

Contohnya yaitu buah-buahan diciptakan berpasangan, yaitu jantan dan betina.
Dan Dia-lah Tuhan yang membentangkan bumi dan menjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai padanya, dan menjadikan padanya semua buah-buahan berpasang-pasangan, Allah menutupkan malam kepada siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.” (QS. Ar- Ra’d:3).
Buah merupakan hasil akhir produksi tumbuh-tumbuhan (benang sari dan putik). Tahapan buah didahului dengan bunga yang mempunyai organ atau bagian badan jantan dan betina (benang sari dan bakal biji). Setelah sebuk sari dipindahkan ke bunga, mereka pun berbuah, yang di dalam biji menumbuhkan putaran dan membebaskannya. Semua buah menyiratkan keberadaan dari organ atau bagian badan jantan dan betina; fakta itu disebutkan dalam Al-Qur’an.
Dalam jenis tertentu, buah dapat datang dari bunga-bunga yang tidak dipupuk (buah parthenocarpic). Misalnya seperti pisang, jenis-jenis tertentu dari nanas, buah ara, jeruk, anggur, dan sebagainya. Mereka juga memiliki ciri-ciri seksual terbatas.

Selain itu, contoh lain yaitu: semua makhluk diciptakan berpasang-pasangan. “Dan segala sesuatu kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah.” (QS. Adz-Dzariyaat:49) Hal ini selain mengacu pada berbagai hal seperti manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan, dan buah-buahan, mungkin juga mengacu pada suatu gejala seperti kelistrikan dimana atom-atom terdiri atas negatif dan positif dan proton-proton dibebaskan.

Maha Suci Tuhan yang Telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.” (QS. Yasiin: 36).

Al-Qur’an mengatakan bahwa semua makhluk diciptakan berpasangan termasuk berbagai hal yang manusia tidak mengetahuinya sekarang atau mungkin penemuan dikemudian hari….

***

Hmmmmm…. Setelah membaca QS. Adz-Dzariyaat ayat 49, saya jadi teringat Ryan. Lho, siapa Ryan? Itu lho, sang pembunuh berdarah dingin yang sudah menewaskan 11 orang (kalo ga salah), yang sering muncul di Tv.. Lantas, Ada Apa Dengan Ryan (AADR)? Haha… Apa hubungannya dengan topik kali ini?
Oke kita abaikan dulu kenyataan bahwa Ryan adalah seorang pembunuh kejam, saya disini hanya akan ‘mengangkat’ sisi lain dari hidupnya yang sudah menyimpang. Saya heran, kok Si Ryan yang katanya adalah guru ngaji itu sudah melewatkan dan tidak meresapi apa arti ‘segala sesuatu kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah’ ya. Ya, katanya Ryan adalah seorang gay atau homoseksual. Saya cuma heran, kok bisa ya orang tertarik dengan orang yang berjenis kelamin sama? Dan yang lebih mengherankan lagi, yang seperti itu bukan cuma Ryan dan pasangannya saja… Bahkan di barat sana sudah ada Negara (California dan Massachusetts, kalo ga salah) yang melegalkan perkawinan sesama jenis.. Waduuuhhh.... Mau gimana jadinya dunia ini? Makanya ga heran kalo sekarang banyak penyakit aneh-aneh bermunculan. Mungkin itulah akibat dari ‘eksperimen’ mereka itu…

Semoga Allah selalu melindungi kita, teman-teman…
Anyway… ternyata waktu sudah menunjukkan pukul 1:10 AM. Pantas saja pikiran saya sudah mulai ga jelas, hehehe…
I’ve to sleep, to recharge my energy.. :D
Insya Allah nanti saya masih akan membahas tentang buku ini.
Semoga posting ini bermanfaat…. :)

Regards,

-Nina-

'Bedah Buku' Part 1

Seminggu yang lalu, saya menemukan sebuah buku, judulnya : Keajaiban Al-Qur’an Dalam Telaah Sains Modern karangan Dr. Zakir Naik dan dr. Gary Miler.


Waktu pertama kali melihat buku itu di Gramedia, saya langsung jatuh cinta. hehehe... Setelah saya baca sekilas, ada ayat-ayat Al-Qur’an dan ada teori-teori Sains. Buku yang pas sekali nih, pikir saya. Apalagi ditambah dengan harganya yang relatif murah, pas sama kantong mahasiswa… :D. Tanpa pikir panjang, saya pun membelinya. Malamnya, saya bacalah buku itu. Pada awalnya, saya semangat. Tapi, lama kelamaan saya pusing. Ya, buku setipis itu ternyata berat juga… :)

Keesokan harinya, saya menyerah…. hehehe....

Beberapa hari kemudian, saya baca ulang. Dan akhirnya, saya mengerti.... :)
Intinya, Al-Qur'an berisi petunjuk yang lengkap tentang hidup bagi manusia. Banyak penemuan-penemuan yang baru ditemukan manusia yang sebenarnya sudah tersirat di Al-Qur'an sejak 1400 tahun yang lalu. Nah, ini poin-poin yang dijelaskan di buku itu.


1. Astronomi


Salah satu contohnya yaitu Teori Big-Bang yang terkenal itu. Menurut “Big-Bang”, keseluruhan alam semesta pada awalnya adalah suatu massa yang besar (kabut angkasa utama). Kemudian terjadi Big-Bang (pemisahan sekunder) yang menimbulkan terbentuknya galaksi. Galaksi kemudian terbagi dalam bentuk bintang-bintang, planet-planet, matahari, bulan, dan sebagainya.

Sekarang, kita lihat ayat Al-Quran yang berisi tentang asal-muasal dari alam semesta.

Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu. Kemudian kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?” (QS. Al-Anbiyaa’:30).

Nah, dari sana, kita bisa melihat kongruensi antara ayat Al-Qur’an dan teori “Big-Bang” memang tidak bisa dielakkan. Bagaimana sebuah buku yang pertama muncul di padang pasir Arabia 1400 tahun yang lalu berisi kebenaran ilmu pengetahuan yang teramat besar? Subhanallah……. Saya jadi teringat training ESQ waktu SMA dulu. Disana dijelaskan tentang Teori Big-Bang dengan jelas. Training yang sangat menyentuh, yang akhirnya 'sukses' menjadikan mata saya dan teman-teman bengkak setelah acara selesai... :)

Contoh lainnya yaitu :
Tentang suatu massa pemulaan gas sebelum penciptaan galaksi-galaksi, bentuk bumi bulat, cahaya bulan adalah cahaya pantulan, matahari berputar, matahari akan padam setelah periode tertentu, persoalan kehadiran ruang angkasa, dan tentang alam semesta yang memuai. (untuk lebih jelasnya, silakan beli bukunya. Disana sudah dikupas secara tajam, setajam…silettt…!hehehe…)


2. Ilmu Fisika


Contohnya yaitu tentang keberadaan partikel-partikel sub-atom. Masih ingat Teori Atomism? Teori ini diusulkan oleh Democritus sekitar 23 abad yang lalu. Democritus dan orang-orang setelah dia mengasumsikan bahwa satuan terkecil dari zat adalah atom. Nah, nowadays, ilmu pengetahuan modern menemukan bahwa memungkinkan suatu atom dapat dipecah. Bahwa atom dapat dipisah adalah suatu perkembangan dari abad 20. Empat belas abad yang lalu konsep ini tampak tidak biasa, bahkan bagi orang Arab sekalipun. Bagi mereka, dharrah adalah batas di luar orang bisa tidak pergi.

Ayat Al-Quran berikut menolak mengakui adanya batas ini.
Dan orang-orang kafir berkata: “Hari berbangkit itu tidak akan datang kepada kami”. Katakanlah: “Pasti datang, demi Tuhanku yang mengetahui yang ghaib, Sesungguhnya kiamat itu pasti akan datang kepadamu. Tidak ada tersembunyi daripada-Nya sebesar zharrahpun yang ada di langit dan yang ada di bumi dan tidak ada (pula) yang lebih kecil dari itu dan yang lebih besar, melainkan tersebut dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)”, (QS. Saba: 3).

Ayat diatas mengacu pada Allah Yang Maha Mengetahui, pengetahuan-Nya atas semua yang diciptakan-Nya, baik yang tersembunyi ataupun yang tampak. Kemudian, lebih lanjut dan berkata bahwa Allah mengetahui segalanya termasuk apa yang lebih kecil atau lebih besar dari atom. Dengan demikian, ayat diatas dengan sangat jelas menunjukkan bahwa ada kemungkinan sesuatu yang lebih kecil dari atom. Fakta membuktikan dengan ilmu pengetahuan modern saat ini.


3.Geografi


Pada tahun 1580, Bernard Palissy adalah manusia pertama yang menguraikan konsep “siklus air”. Ia menggambarkan air menguap dari samudera dan dingin kemudian membentuk awan. Awan kemudian bergerak ke bumi, mereka naik memadat dan jatuh sebagai hujan. Air ini berkumpul sebagai danau-danau dan sungai kecil dan mengalir kembali ke samudera menjadi siklus yang berkelanjutan.

Pada abad 7 SM, Thales dari Miletus pecaya percikan permukaan samudera-samudera karena pengaruh dari angin yang memiliki daya dorong, pada bagian dalam dari benua-benua. Mereka juga percaya bahwa air yang kembali karena suatu jalan lintas rahasia atau jurang yang besar. Jalan lintas ini dihubungkan ke samudera-samudera dan disebut “Tartarus”, sejak zaman Plato.

Bahkan, Descartes, pemikir besar dari abad 18 menepatkan pandangan itu. Hingga abad 19 teori Aristotles ini sudah lazim. Menurut teori ini, air dipadatkan di dalam lubang besar dalam tanah di gunung dan membentuk danau-danau di bawah tanah yang menghidupi musim semi. Dewasa ini, kita mengetahui bahwa air hujan merembes ke celah-celah bumi yang merupakan penyebab atas fenomena ini.

Siklus air digambarkan oleh Al-Quran dalam ayat-ayat berikut:

Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa Sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, Maka diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi. Kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanaman-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu menjadi kering lalu kamu melihatnya kekuning-kuningan. Kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal”. (QS. Az-Zumar:21)

Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya, dia memperlihatkan kepadamu, kilat untuk (menimbulkan) ketakutan dan harapan, dan dia menurunkan hujan dari langit, lalu menghidupkan bumi dengan air itu sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mempergunakan akalnya.” (Ar-Ruum:24)

Dan kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran, lalu kami jadikan air itu menetap di bumi, dan Sesungguhnya kami benar-benar berkuasa menghilangkannya.” (QS. Al-Mu’minuun:18)

Allah, dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, Maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendakiNya, tiba-tiba mereka menjadi gembira.” (QS. Ar_ruum:48).

Ayat-ayat diatas sudah jelas menggambarkan tentang siklus air. Setelah membaca ayat-ayat itu, mata saya terasa berair… Ya, saya takjub betapa banyaknya firman Allah yang menjelaskan tentang kehidupan. Betapa banyaknya penemuan-penemuan yang baru ditemukan sekarang telah disampaikan-Nya sejak 1400 tahun yang lalu. Betapa kecilnya saya. Betapa sedikitnya ilmu yang saya ketahui....

***

Hmmm... saya jadi speechless... Ya, itu sedikit info yang bisa saya berikan. Semoga bermanfaat… :)
See ya…


Regards,


-Nina-